Beranda | Artikel
Ciri-Ciri Dajjal Secara Rinci
1 hari lalu

Ciri-Ciri Dajjal Secara Rinci adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 3 Rabiul Awwal 1447 H / 26 Agustus 2025 M.

Kajian Tentang Ciri-Ciri Dajjal Secara Rinci

Pembahasan kali ini adalah seputar Dajjal dan berbagai fitnah yang dibawanya. Manusia dapat terjerat dalam fitnah-fitnah tersebut. Apa yang dilakukan oleh Dajjal di akhir zaman merupakan hal-hal yang luar biasa, tetapi semua itu adalah pemberian Allah kepadanya. Dajjal tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa seizin Allah. Hikmah Allah memberikan kemampuan luar biasa kepada Dajjal adalah untuk menguji para hamba-Nya; siapa yang akan menjadi pengikut Dajjal dengan segala tipu daya, dan siapa yang tetap berpegang teguh kepada agama Allah dan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Merekalah yang akan selamat dari fitnah Dajjal.

Hadits yang akan dibahas adalah riwayat dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا مِنْ نَبِيٍ إلاَّ وَقَدْ أنْذَرَ أمَّتَهُ الأعْوَرَ الْكَذَّاب، ألاَ إنَّهُ أعْوَرُ، وإنَّ ربَّكُمْ عَزَّ وجلَّ لَيْسَ بأعْورَ، مكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر

“Tidak ada seorang nabi pun, melainkan setiap nabi itu telah mengingatkan umatnya akan fitnah si buta sebelah (al-A’war) yang pendusta (al-Kadzdzab). Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya kata ‘kafaro’ (kafir).” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Hadits ini menjelaskan betapa besarnya fitnah Dajjal, sehingga setiap nabi telah mengingatkan umat mereka akan bahayanya. Para nabi sebelum Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengingatkan umatnya, padahal Dajjal tidak keluar pada zaman mereka. Dajjal baru akan muncul di akhir zaman, dan yang akan menjumpainya adalah umat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerinci tentang fitnah Dajjal secara detail, baik dari hal-hal luar biasa yang akan dilakukannya maupun ciri-ciri fisiknya. Kemunculan Dajjal adalah salah satu tanda kiamat besar yang fitnahnya amat dahsyat bagi orang-orang yang imannya lemah. Berita tentang akan munculnya Dajjal telah diketahui oleh semua nabi dan rasul, dan mereka telah memperingatkan umatnya akan bahayanya.

Di antara metode para nabi dalam mengajarkan agama adalah menjelaskan jalan orang-orang yang celaka dan menyimpang agar umat mereka berhati-hati. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ

“Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur’an, (agar terlihat jelas jalan orang-orang yang shalih) dan agar terlihat jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa.” (QS. Al-An’am[6]: 55)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan secara detail tentang Dajjal agar jalan orang-orang yang menyimpang menjadi jelas.

Ketika Dajjal muncul, ia akan melakukan hal-hal luar biasa, tetapi sesungguhnya ia adalah seorang pendusta yang memiliki cacat pada dirinya. Allah Ta’ala Maha Suci dari segala cacat dan Maha Sempurna. Nabi menjelaskan bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Allah tidaklah demikian. Sebagian ulama menjadikan hadits ini sebagai dalil bahwa Allah memiliki dua penglihatan, yang tentunya tidak boleh dibayangkan seperti makhluk-Nya.

Disebutkan pula bahwa di kening Dajjal tercatat tulisan “kafaro,” yang dapat dibaca oleh setiap orang beriman. Adapun orang kafir tidak akan melihatnya, sehingga mereka terperdaya oleh fitnahnya.

Hadits ini juga menegaskan kesempurnaan Allah, yang memiliki nama-nama terbaik (Asmaul Husna) dan sifat-sifat termulia.

Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan. Untuk membuktikan kedustaannya, ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan dan bumi untuk menumbuhkan tanaman, dan semua itu terjadi atas izin Allah sebagai ujian bagi manusia.

Hadits berikutnya:

Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ألا أُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا عنِ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ نَبيٌّ قَوْمَهُ، إنَّهُ أعْوَرُ وَإنَّهُ يجئُ مَعَهُ بِمثَالِ الجَنَّةِ والنَّارِ، فالتي يَقُولُ إنَّهَا الجنَّةُ هِيَ النَّارُ

“Aku akan sampaikan kepada kalian perihal Dajjal, suatu hal yang belum pernah disampaikan oleh seorang nabi pun kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya. Dia akan datang dengan membawa sesuatu yang mirip dengan surga dan neraka. Sedangkan sesuatu yang ia katakan sebagai surga, pada hakikatnya adalah neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Secara umum, para nabi telah menyampaikan tentang Dajjal, tetapi ada detail yang khusus disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu bahwa matanya buta sebelah dan ia akan membawa gambaran surga dan neraka. Hal ini menunjukkan betapa besar cinta beliau kepada umatnya.

Hadits ini juga menjadi isyarat bahwa agama Islam telah sempurna. Tidak ada suatu kebaikan pun melainkan telah dijelaskan, dan tidak ada suatu keburukan pun melainkan telah diperingatkan. Penyebab utama penyimpangan dalam beragama adalah fitnah syubhat (kerancuan pemikiran) dan syahwat (hawa nafsu). Fitnah syubhat lebih berbahaya karena membuat yang hak dan batil menjadi samar. Obat untuk fitnah syubhat adalah ilmu yang benar (Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para salafush shalih), sedangkan obat untuk fitnah syahwat adalah kesabaran dan perjuangan melawan hawa nafsu (mujahadatun nafs).

Hadits berikutnya:

Kemudian hadits dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang Dajjal di tengah-tengah para sahabat, lalu bersabda:

إنَّ اللَّه لَيْسَ بأَعْوَرَ، ألاَ إنَّ المَسِيحَ الدَّجَّالَ أعْوَرُ الْعيْنِ الْيُمْنى، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبةٌ طَافِيَةٌ

“Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ketahuilah, sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal itu buta mata kanannya, seakan-akan matanya seperti buah anggur yang menonjol.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Hadits ini kembali menegaskan cacat fisik Dajjal sebagai bukti kelemahannya, berbeda dengan Allah yang Maha Sempurna.

Hadits berikutnya:

Hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

اَ تَقُومُ الساعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ المُسْلِمُونَ الْيَهُودَ حتَّى يَخْتَبِيءَ الْيَهُوديُّ مِنْ وَراءِ الحَجَر والشَّجَرِ، فَيَقُولُ الحَجَرُ والشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ هذَا يَهُودِيٌّ خَلْفي تَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إلاَّ الْغَرْقَدَ فَإنَّهُ منْ شَجَرِ الْيَهُودِ

“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu batu atau pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali pohon Gharqad, karena ia termasuk pohon Yahudi.” (HR. Muttafaqun ‘Alaihi)

Hadits ini merupakan kabar tentang kebenaran risalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan janji kemenangan bagi kaum Muslimin. Cepat atau lambat, apa yang beliau kabarkan pasti akan terjadi. Kemenangan itu akan diraih oleh kaum Muslimin yang kuat imannya dan kokoh dalam berpegang pada janji Allah. Kekuasaan Allah akan tampak, di mana benda mati seperti batu dan pohon akan berbicara untuk menolong orang-orang beriman.

Hadits ini juga merupakan berita gembira bahwa suatu saat, bumi akan dibersihkan dari kejahatan dan kedzaliman Yahudi oleh tangan kaum Muslimin. Ini akan dilakukan oleh generasi Rabbani yang mengembalikan kemurnian Islam dan memiliki kualitas iman serta ibadah yang tinggi.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55506-ciri-ciri-dajjal-secara-rinci/